West Papua Today

Jangan pernah lupa dengan Sejarah

Wartawan Asing Jual Isu Papua

Masih berlarutnya konflik dan aksi separatisme di Papua, disinyalir tidak terlepas dari campur tangan pihak asing. Ditangkapnya dua wartawan TV A Mano Perancis, Baudoin Koenlag dan Carole Helene Lorthtois pada Selasa (25/5/2010). ketika sedang meliput aksi unjuk rasa aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di depan Gedung DPR Papua, semakin menguatkan dugaan ini Manurut informasi, kedua jurnalis asing tersebut mengambil gambar unjuk rasa, untuk keperluan pembuatan film tentang Indonesia yang berjudul Indonesia Hari Esok.

Penangkapan dua wartawan tersebut dilakukan karena terbukti melakukan pelanggaran izin bekerja. Kepala Imigrasi Jayapura Robert Silitonga menyatakan, bahwa dari hasil pemeriksaan sementara terungkap, yang memiliki izin peliputan hanya Baudoin Koeniag. dengan wilayah liputannya antara lain Aceh. Jakarta, Bali. Gorontalo, dan Sorong, sedangkan Jayapura tidak termasuk daerah liputannya.

Mercermati hal tersebut, kita semua patut mewaspadai adanya kepentingan tertentu dibalik kegiatan jurnalistik yang dilakukan oleh dua wartawan asing tersebut untuk hal-hal yang merugikan pemerintah RI. Tidak menutupkemungkinan, mereka melakukan pelanggaran ijin jurnalistik tersebut, untuk menjual isu-isu Papua di forum dunia internasional, seperti meliput aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh KNPB.

Dr Yasni Iryani Widiasih

Agustus 2, 2010 - Posted by | Human Right, News, Politics |

1 Komentar »

  1. saya rasa tanggapan dari tulisan ini salah, karena sudah jelas dan nyata bahwa pemerintah indonesia sudah tidak mampu dalam menjamin keadilan dan kejujuran bagi rakyat Papua melalui implementasi Otsus, sehingga wajar kalau ada wartawan asing yang penasaran dengan kondisi Papua, bukan menjual isu Papua tetapi lebih membuktikan kebenarannya karena sesuai kampanye pemerintah ke luar negeri bahwa Otsus telah berhasil, sedangkan fakta mengatakan lain, apa lagi dengan adanya pengembalian Otsus oleh rakyat Papua dengan menduduki kantor DPRP kagetlah pihak luar, saya klarivikasi tulisan di atas bahwa bukan pihak asing yang bermain tetapi kelalaian pemerintah dalam menjamin kehidupan yang layak di negerinya sendiri, sehingga muncullah isu merdeka ke permukaan. karena bagi orang Papua merdeka atau kebebasan lebih baik dari pada ditipu oleh bangsanya sendiri dengan dana Otsus yang merupakan sebagian kecil dari hasil kekayaan Papua itu sendiri yang dikuras selama berpuluh-puluh tahun oleh pemerintah indonesia dan Amerika serikat sebagai anteknya.

    Komentar oleh Roby | Agustus 3, 2010 | Balas


Tinggalkan komentar